Selasa, 03 Januari 2012

GEOMORFOLOGI UMUM

materi kuliah geomorfologi umum
 Kemarin jam 18:33
PENDAHULUAN
BATASAN DAN SEJARAH PENGENALAN GEJALA VULKANISMA
http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106660926022765_100000365755094_141085_1157924_n.jpg

DEFINISI GUNUNG API
Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah gunung api
Merupakan jenis kegiatan magma yang sedang berlangsung
Merupakan tempat munculnya batuan leleran dan rempah gunung api yang berasal dari dalam bumi

Sebuah Gunung Api dikatakan aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara nyata
Ciri-cirinya:
http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs448.ash1/24699_106661306022727_100000365755094_141087_4652733_n.jpg
http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs448.ash1/24699_106661326022725_100000365755094_141088_1478223_n.jpg


Apabila gejala kegiatan magmatisnya tidak teramati, maka bisa disebut gunung api padam. Bukan berarti gunung api tersebut mati, karena suatu saat nanti mungkin akan aktif kembali
http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106661606022697_100000365755094_141089_3288693_n.jpg
http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106661659356025_100000365755094_141090_5598508_n.jpg
http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs408.snc3/24699_106661696022688_100000365755094_141091_7208296_n.jpg
http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs448.ash1/24699_106661736022684_100000365755094_141092_4929659_n.jpg

Kenampakan gejala panas bumi di permukaan, kubangan lumpur panas, hembusan fumoral dan mata air panas memang sering dikaitkan dengan gejala telah padamnya suatu gunung api.




Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan meupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologiGejala yang menyangkut dan berhubungan dengan kegiatan penerobosan magma kepermukaan bumi secara keseluruhan disebut Vulkanisma (Volcanicity)


Sejarah Perkembangan Pengetahuan Gunung Api
http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs408.snc3/24699_106662549355936_100000365755094_141094_3086721_n.jpg
http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106662619355929_100000365755094_141095_7176096_n.jpg

Sejarah perkembangan pengetahuan kegunungapian bermula dari pengertian manusia terhadap gejala tersebut, meskipun terbatas dalam tingkatan yang sangat sederhana dan bersifat animistik.

Penalaran Ilmiah Tentang Gunung Api
Empedocles (492-432 BC),Strabo (63 BC-30), Saneca (3 BC-65), Pliny (23), Giordano Bruno (1600), Martin Lister ( 1638-1711) Lyell. Scrope (1827) yang meletakkan dasar definisi vulkanologi modern
Frank A. Perret yang mendukung pendapat dari Scrope, kemudian dilanjutkan oleh F. Junghun meneliti gunung api di Indonesia. Verbeek orang pertama yang meneliti letusan Krakatau setelah tahun 1883
Italia dan Belgia Perkembangan Gunung api abad 20 dirintis oleh Thomas A. Jagar. Pusat-pusat pengamatan pun mulai didirikan, seperti di Hawaii (1911), Indonesia (1912), Jepang, dan Catania oleh pemerintah

Perkembangan ilmu kegunungapian tersebut sampai saat ini sudah demikian banyak dihasilkan informasi tentang:
Komposisi Kimiawi Magma
Sifat-sifat fisik dan kimiawi batuan gunung api
Khuluk dan mula jadi magma
Manfaat Gunung Api dll
Meskipun demikian, masih banyak yang harus dijawab dan di mengerti tentang proses hakiki gejala tersebut

Hubungan Terpadu dengan Ilmu Geologi Lainnya
Vulkanologi Geologi
Geovulkanologi
Unsur penting dalam vulkanologi adalah: magma, mekanisme peletusan, bentuk dan struktur gunung api, hubungan tektonik dan vulkanis, penyebaran gunung api, Volkanosystem dll
Penelitian Vulkanologi memiliki 3 aspek prinsipal yaitu, deskriptif, interpretasi, dan kemanusiaan

Penelitian Vulkanologi memiliki 3 aspek prinsipal yaitu, deskriptif, interpretasi, dan kemanusiaan

SEJARAH DAN HIPOTESIS KEJADIAN BUMI

Bumi pernah mengalami fase cair pijar dimana bagian luar mengalami pengkristalan dan dalam perkembangan mengalami retak sehingga magma menerobos keluar permukaan bumi
Hipotesis para ahli mengatakan bahwa bumi dan planet lainnya terbentuk dari proses aglomerasi jagad raya yang mengalami proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (Nebular)
Pada intinya teori Nebular menekankan adanya proses pendinginan, terkondensasi dan memadatnya gas yang selanjutnya terbentuk magma primer diselimuti gasyang disebut pneumatosfer (Rittmann,1960)

SKEMA PERKEMBANGAN KULIT BUMI PRA-GEOLOGI HASIL HIPOTESIS RITTMANN (1960)




http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106664479355743_100000365755094_141096_2941582_n.jpg
http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs448.ash1/24699_106664529355738_100000365755094_141097_4628819_n.jpg

Pada akhir jenjang ke 3, π1 adalah pneumatosfer (larutan pegmatik), S merupakan keraksimatik yang membeku, dan U adalah magma primer oceanitic.
Pada akhir jenjang ke 4, π2 adalah pneumatosfer terubah (larutan pneumatolitic) dan K adalah kerak pegmatitic bagian atas yang merupakan penguapan dari π1

Pada akhir jenjang ke 5, α adalah atmosfer mula – mula tanpa oksigen, H merupakan laut mula – mula hidrotermal, P adalah sedimen protosialic dan sisa kerak pegmatitic
Pada akhir jenjang ke 6, A adalah granitan hingga granodioritan, sial B yang terdiri dari noritic dan kinzigitic. H adalah lautan.
http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs428.snc3/24699_106665179355673_100000365755094_141098_7131539_n.jpg
http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs448.ash1/24699_106665379355653_100000365755094_141099_7578222_n.jpg


SUSUNAN BUMI
Bumi digambarkan sebagai proyektil yang terdiri dari besi dan nikel dengan kerak dipermukaannya. Susunan dan komposisi Bumi (Suess & Wiechert) yakni sebagai berikut:


MAGMA

BATASAN
FISIK:Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 900-1100°C dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas
KIMIA-FISIKA:Magma sistem berkomponen ganda (multi component system) dengan fasa cairan dan sejumlah kristal yang mengapung didalamnya sebagai komponen utama, disamping fase gas pada keadaan tertentu

HIPOTESIS
Magma yang terisolasi pada earth shell, bersifat heterogen dan dapat dianggap mewarisi keadaan bumi semula
Magma yang bersifat homogen
Dua magma primer tanpa spesifikasi awal yaitu magma granitik dan basaltik

ASAL USUL PANAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBENTUKAN MAGMA
Asal-Usul Panas Bumi:
Panas yang ada di dalam bumi adalah sisa-sisa panas bola gas matahari yang sebagian terlepas kemmudian membentuk bumi
Panas tersebut berasal dari proses pembusukan mineral radioaktif.
Telah disepakati, sumber panas di dalam selubung dan inti bumi adalah panas sisa bumi, pembusukan mineral radioaktif, pelepasan gelombang tenaga radiasi sinar matahari, dan reaksi eksotermik

PEMBENTUKAN MAGMA
Pembentukkan magma merupakan serangkaian proses kompleks yang meliputi proses pemisahan (diffentiation), pencampuran (assimilation), anateksis dan hibridasi serta metamorfisma regional





Komposisi magma ditentukan oleh komposisi bahan meleleh, derajad fraksinasi, dan jumlah pengotoran dalam magma oleh batuan samping (parent rock)



BEBERAPA PENDAPAT TENTANG ASAL-USUL MAGMA:
Rittmann, 1967. Pandangan magmatisma klasik, dimana magma terdiri dari kerabat simatik dan kerabat sialatik. Basal samodra yang merupakan hasil “juvenill” yang berasal dari primary magma shell.
Neuvuenkamps, 1968. mengemukakan Neohuttonianism teory dimana bahan selubung atas dan kerak telah mengalami kesetimbangan geokimia yang dinamik, shg basal samodra yang telah terpisah dari selubung atas bumi, bukan merupakan bahan juvenill dari bakal bumi tetapi berasal dari lapisan sima.
Glangeaud & Lettok, 1960. magma benua umumnya bersifat bebas (Indevendent) sedangkan magma basatik berasal dari selubung atas bumi. Magma asam atau magma riolitik diduga berasal dari kerak sialik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar